Fasilitas Pendukung Pariwisata Manggarai Barat Masih Minim

Kamis, 17 Agustus 2017 | 17:45 WIB
Share Tweet Share

Stanislaus Stan (kiri), saat mengikuti upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia, di Pulau Papagarang, kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (17/8/2017). [foto: istimewa]

[LABUAN BAJO] Manggarai Barat telah ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia.

Penetapan ini beralasan, mengingat Manggarai Barat memiliki biawak purba Komodo, yang hanya bisa hidup di wilayah itu.

Selain itu, Manggarai Barat yang terletak di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur juga memiliki banyak objek wisata alam yang belakangan ini banyak digandrungi wisatawan mancanegara dan domestik.

Bersamaan dengan itu, jumlah kunjungan wisatawan ke Manggarai Barat beberapa tahun belakangan terus menunjukkan grafik peningkatan.

Sayangnya, peningkatan kunjungan wisatawan tersebut justru tidak diimbangi dengan pertumbuhan sarana dan fasilitas pendukung pariwisata. Kondisi ini pun mendapat catatan dari praktisi pariwisata di Labuan Bajo, Stanislaus Stan.

"Khusus untuk kunjungan wisatawan, kita akui belakang ini meningkat," tutur Stanis Stan, di sela-sela peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Pulau Papagarang, kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (17/8/2017).

Saat upacara bendera di Pulau Papagarang kali ini, Stan Stan didaulat untuk membacakan Teks Pembukaan UUD 1945.

Semestinya, menurut dia, peningkatan kunjungan wisatawan tersebut harus diimbangi dengan fasilitas pendukung yang memadai.

"Tetapi kita harus jujur mengakui bahwa sejauh ini fasilitas pendukung pariwisata kita masih jauh dari harapan," ujar Stanis Stan, yang juga Ketua Dive Guide Labuan Bajo.

Ia mencontohkan, hingga saat ini Labuan Bajo masih kesulitan dalam hal air bersih.

"Jangankan bicara soal pulau-pulau, seperti Pulau Papagarang, Labuan Bajo saja masih kesulitan air minum bersih. Ini tentu menjadi ironi Manggarai Barat sebagai daerah pariwisata," tandasnya.

"Listrik juga demikian. Belum semua daerah kita dilayani listrik. Di Pulau Papagarang ini misalnya, jam 12 malam listrik sudah mati. Ini jelas sangat mengganggu laju industri pariwisata di Manggarai Barat," imbuh Stanis Stan.

Selain air dan listrik, fasilitas pendukung pariwisata lainnya seperti infrastruktur jalan, hingga kini masih jauh dari harapan.

"Karena itu, kami minta agar pemerintah pusat turut memberikan perhatian terkait kondisi ini. Kita bekerja keras mendatangkan banyak wisatawan, tetapi kita juga harus malu karena minimnya fasilitas pendukung," pungkas Stanis Stan.

Editor: San Edison


Berita Terkait

Komentar