Kemarau Panjang, Bondowoso Mulai Krisis Air Bersih

Jumat, 18 Agustus 2017 | 19:26 WIB
Share Tweet Share

Ilustrasi

[BONDOWOSO] Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mulai merasakan dampak musim kemarau. Bahkan 7 kecamatan di daerah itu sudah mulai mengalami krisis air bersih, yakni Cermee, Prajekan, Taman Krocok, Botolinggo, Binakal, Tegal Ampel, dan Wringin.

Untuk mendapatkan air bersih, warga harus berjalan kaki selama 2 jam, bahkan lebih. Ini seperti dialami warga Dusun Guce Oloh, Desa Lanas, Kecamatan Botolinggo, Bondowoso.

Seperti dilansir detik.com, selain harus rela berjalan kaki selama 2 jam, warga juga dipaksa menuruni lembah sedalam kurang lebih 400 meter untuk mendapatkan air bersih.

Bukan itu saja. Sebab untuk mengisi 1 jerigen berukuran 20 liter, mereka harus menunggu waktu berjam-jam. Karena air bersih hanya bisa didapat dari mata air yang sumbernya sangat kecil.

Data yang diperoleh, sedikitnya ada 46 desa yang tersebar di 14 kecamatan di Bondowoso, diperkirakan akan dilanda kekeringan. Hal itu berdasarkan pemberitahuan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Menurut BMKG, kemarau panjang di Jawa Timur, khususnya Bondowoso diperkirakan akan terjadi pada bulan Agustus sampai Oktober.

"Kami memang sudah menerima pemberitahuan dari BMKG tentang perkiraan datangnya musim kemarau panjang," papar Kepala BPBD Bondowoso, Kukuh Triatmoko, Kamis (18/7/2017).

Untuk itu, kata dia, pihaknya sudah mulai menyusun rencana pendistribusian air bersih ke daerah-daerah yang memang rawan dilanda kekeringan.

"Armada sudah disiapkan. Jadi, jika memang sewaktu-waktu dibutuhkan, kami bisa mengirim air bersih ke daerah-daerah tersebut," ujar Kukuh Triatmoko.

Editor: San Edison


Berita Terkait

Komentar