Pariwisata Pink Beach, Ancaman Kepunahan Biota Laut
Terumbu karang di pink Beach Labuan Bajo terancam punah. [foto: Leonard Embo]
[LABUAN BAJO] Pesona Komodo terus mengundang banyak wisatawan untuk mengunjunginya. Komodo merupakan binatang langkah di dunia dan satu-satunya hanya ada di Indonesia, di dalam Taman Nasional Komodo dan di wilayah utara Kabupaten Manggarai Timur, seperti di Reok, Dampek, dan Pota.
Salah satu pulau yang dihuni oleh biawak raksasa ini adalah Pulau Komodo. Pulau terbesar di Kawasan Taman Nasional Komodo.
Di Pulau Komodo, terdapat satu pantai yang biasa disebut Pink Beach. Pink Beach terkenal pasirnya yang berwarna pink. Selain pasirnya, tempat ini juga terkenal dengan keindahan terumbu karang yang berwarna-warni yang didominasi oleh terumbuh karang berwarna merah.
Selain terumbu karang, banyak juga ikan-ikan dengan perparduan warna yang sangat menarik, seperti ikan Krapu, Sunu, Ikan Buntal, Kakap Putih, Kaka Merah dan Ular Laut.
Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Pantai Pink, mengancam kepunahan terumbu karang yang ada di pantai tersebut.
Pantauan Indonesiakoran.com pada hari Rabu, 16 Agustus 2017, terdapat lebih kurang sepuluh boat lokal yang berada di perairan Pink Beach. Di sini hanya ada dua muring atau tempat untuk mengikat jangkar boat lokal. Muring ini tidak sanggup menampung jumlah boat yang berlabuh, sehingga boat yang lain membuang jangkar di atas terumbu karang. Di pesisir pantai tampak terlihat terumbu karang yang mati dan terhempas ombak memenuhi pantai.
Betapa tidak, pantai Pink membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah Manggarai Barat dan tentunya pemerintah pusat melalui balai konservasi Taman Nasional Komodo. Pihak terkait berkewajiban segera memasang muring lebih banyak agar boat tidak membuang jangkar di atas terumbuh karang yang menyebabkan kepunahannya.
Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Terumbu karang yang masih tersisa di laut kita perlu dijaga dan dirawat sebagai aset pariwisata. Jangan sampai sisa terumbu karang yang ada semakin hancur dan punah. (Leonard E)