Janggal! DPT Hanya 205.798, Total Suara Partai Malah Mencapai 346.384

Minggu, 05 Mei 2019 | 23:26 WIB
Share Tweet Share

Data perolehan suara partai politik dari 56 kecamatan di Bali untuk perebutan kursi DPR RI, sebagaimana dirilis KPU Bali. [foto: istimewa]

[DENPASAR, INDONESIAKORAN.COM] Data rekapitulasi penghitungan suara hasil Pemilu 2019, dipublikasikan secara rutin oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali.

Yang terbaru, KPU Bali merilis secara resmi data rekapitulasi penghitungan suara untuk 53 kecamatan di Bali pada tanggal 3 Mei 2019 serta rekapitulasi penghitungan suara untuk 56 kecamatan di Bali tanggal 4 Mei 2019. KPU Bali bahkan memposting hasil rekapitulasi dimaksud di laman Facebook KPU Provinsi Bali serta Grup WhatsApp "Group Media dan KPU Bali".

Data tersebut dipublikasi KPU Bali sebelum rapat pleno dilakukan, sebagai bentuk transparansi kepada publik.

"Teman-teman media perlu kami sampaikan bahwa hasil yang kami sampaikan adalah hasil sementara sebagai bentuk transparansi kami kepada publik terkait perolehan suara, bukan sebagai bentuk hasil resmi karena hasil resmi KPU adalah rekapitulasi secara berjenjang yang dilakukan oleh KPU di tiap tingkatan," jelas anggota KPU Provinsi Bali Gede John Darmawan, usai memposting data dimaksud di Grup WhatsApp "Group Media dan KPU Bali", Sabtu (4/5/2019).

"Data terbaru dan akurat," tambah Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Gede Agung Lidartawan, di grup yang sama.

Screenshot_2019-05-06-00-21-09_com.outthinking.collagelayout_1557073457025

Menariknya setelah ditelusuri lebih lanjut, ada kejanggalan dalam data yang dipublikasikan oleh KPU Bali tersebut. Kejanggalan terutama terkait tambahan suara partai politik yang tidak wajar, setelah data rekapitulasi 56 kecamatan dibandingkan dengan data rekapitulasi 53 kecamatan.

Dari informasi yang didapat, tiga kecamatan yang datanya diterima KPU tersebut masing-masing dari Kecamatan Ubud (Kabupaten Gianyar), Kecamatan Kuta Selatan (Kabupaten Badung) dan Kecamatan Negara (Kabupaten Jembrana).

Berdasarkan data di situs resmi KPU, total daftar pemilih tetap (DPT) untuk tiga kecamatan tersebut sebanyak 205.798 pemilih. Rinciannya Kecamatan Ubud dengan DPT 53.383 pemilih, Kecamatan Kuta Selatan (85.339) dan Kecamatan Negara (67.076).

Dengan DPT tersebut, maka seharusnya total suara capres-cawapres, suara partai politik, serta suara calon anggota DPD RI dari ketiga kecamatan dimaksud maksimal 205.798 suara. Catatannya, tidak ada pemilih yang golput serta tidak ada surat suara yang tidak sah.

Hanya saja setelah membandingkan data rekapitulasi penghitungan suara untuk 53 kecamatan terdahulu dengan data rekapitulasi penghitungan suara untuk 56 kecamatan yang terbaru, total suara partai untuk pemilihan DPR RI justru mencapai 346.384 suara atau ada tambahan sebanyak 140.586 suara dari DPT untuk tiga kecamatan tersebut.

Rinciannya, PKB dari 42.619 suara dalam rekapitulasi 53 kecamatan bertambah menjadi 49.501 suara dalam rekapitulasi 56 kecamatan atau bertambah 6.882 suara, Partai Gerindra (92.660 menjadi 108.566 atau bertambah 15.906), PDIP (1.013.539 menjadi 1.232.291 atau bertambah 218.752), Partai Golkar (340.188 menjadi 378.492 atau bertambah 38.304), Partai NasDem (93.385 menjadi 101.892 atau bertambah 8.507), Partai Garuda (7.522 menjadi 8.734 atau bertambah 1.212), Partai Berkarya (34.921 menjadi 41.680 atau bertambah 6.759), PKS (34.607 menjadi 38.958 atau bertambah 4.351), Perindo (30.100 menjadi 35.405 atau bertambah 5.305), PPP (9.566 menjadi 12.151 atau bertambah 2.585), PSI (49.415 menjadi 55.191 atau bertambah 5.776), PAN (7.375 menjadi 8.127 atau bertambah 752), Partai Hanura (73.336 menjadi 83.459 atau bertambah 10.123), Partai Demokrat (97.686 menjadi 118.112 atau bertambah 20.426), PBB (2.104 menjadi 2.429 atau bertambah 325), serta PKPI (2.989 menjadi 3.408 atau bertambah 419).

Screenshot_2019-05-06-00-22-13_com.outthinking.collagelayout_1557073491347

Menariknya lagi, berdasarkan tambahan data dari tiga kecamatan dimaksud, total tambahan suara pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi 321.638 suara atau jauh di atas DPT tiga kecamatan yang hanya 205.798 pemilih.

Rinciannya, suara pasangan 01 dari 2.035.747 menjadi 2.315.510 atau bertambah 279.763 suara serta pasangan 02 dari 170.144 menjadi 212.019 atau bertambah 41.875 suara.

Adapun untuk total tambahan suara untuk calon anggota DPD RI Dapil Bali dari tiga kecamatan, mencapai 160.250 suara atau di bawah DPT tiga kecamatan 205.798 pemilih. Data ini lebih normal ketimbang tambahan suara partai politik untuk kursi DPR RI serta capres-cawapres.

Screenshot_2019-05-06-00-23-29_com.outthinking.collagelayout_1557073524957

Lonjakan suara ini pun mendapat perhatian khusus dari Partai Gerindra Bali. Bagi Partai Gerindra Bali, lompatan suara tersebut tidak masuk akal, apalagi tambahan suara PDIP sebanyak 218.752 suara yang melampaui DPT tiga kecamatan sebesar 205.798 pemilih.

"Coba kita cek saja, mana ada kecamatan dia (PDIP, red) dapat lebih dari 70 ribu. Kan tidak ada. Kalau begitu, dari mana sumbernya di 3 kecamatan bisa dapat lebih dari 200 ribu suara?" kata Sekretaris Bapillu DPD Partai Gerindra Provinsi Bali Fabian Andrianto Cornelis, di Denpasar, Minggu (5/5/2019).

Ia menambahkan, rata-rata jumlah pemilih di tiap kecamatan di Bali, selain Kota Denpasar, sekitar 70 ribu. Karena itu, apabila ada kecamatan di mana satu partai meraih suara di atas 70 ribu, tentu itu sebuah kejanggalan.

Kalaupun jumlah pemilih lebih dari 70 ribu di satu kecamatan, dari catatan Partai Gerindra, maka tidak ada kecamatan di mana PDIP unggul seratus persen. Demikian pula dengan partisipasi pemilih di tiap kecamatan.

"Kan tidak mungkin satu kecamatan partisipasi pemilihnya seratus persen atau partai lain sama sekali tidak dapat suara," tandas Fabian.

Karena itu, Partai Gerindra meminta KPU transparan kepada publik untuk membuka nama-nama kecamatan sumber 218.752 suara PDIP tersebut.

"Kita transparan saja, tiga kecamatan itu apa saja sampai penambahannya melebihi rata-rata jumlah DPT. Kalau benar perolehannya demikian, kami terima. Jika tidak, maka tentu ada 'sesuatu' di sana," pungkas Fabian.

Editor: San Edison


Berita Terkait

Komentar