Kominfo: Masyarakat Harus Bijak Gunakan Medsos
Istimewa
[BINJAI-INDONESIAKORAN.CON] Kehadiran media sosial di tengah kemajuan teknologi informasi seolah menjadi potret kecanggihan manusia modern dalam menciptakan layanan inovatif untuk mempermudah interaksi dan jaringan dalam berbagai aspek kehidupan. Manusia modern sekarang ini seolah tidak bisa lepas dari media sosial yang dipergunakan untuk berbagai kepentingan, baik kepentingan bisnis, media aspirasi, kritik, maupun kepentingan politik.
Untuk menyikapi penyimpangan terhadap penggunaan media sosial yang merusak tatanan keharmonisan dan persatuan bangsa, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI aktif menggelar forum dialog publik.
“Hadirnya medsos seharusnya dapat memberikan banyak manfaat untuk menunjang kebutuhan dan aktifitas sehari-hari. Untuk itu harus kita gunakan dengan bijak, jangan sampai kemudahan komunikasi itu dapat berpotensi merusak persatuan bangsa,” ujar H.M. Ali Umri, SH., M.Kn. saat memberikan paparan dalam Forum Dialog yang bertajuk “Bijak Menggunakan Media Sosial untuk Persatuan Bangsa,” yang digelar di Gedung dr. Patar Hall, Kota Binjai Sumatera Utara, Sabtu (4//5/2019).
Ali Umri mengapresiasi Kemkominfo sebagai mitra Komisi I yang terus mendorong untuk memberikan pelayanan akses internet serta pemanfaatannya yang terbaik bagi masyarakat. Karena itu, masyarakat juga harus menggunakan dengan baik saluran komunikasi di media sosial. Ada yang tempat berbagi video seperti Youtube, berbagi gambar seperti Instagram, tempat chatting seperti Whatsapp, berbagi tulisan di micro blog seperti twitter, dan masih banyak lagi.
“Di era keterbukaan informasi, siapa coba yang tidak punya akun media sosial. Saat ini, sudah banyak sekali pilihan media sosial dengan fungsi yang berbeda-beda. Masyarakat harus cerdas dalam memilah informasi di medsos jangan sampai merusak dan membelah persatuan kita sebagai bangsa,” ujar Ali Umri politisi asal Partai Nasdem dari daerah pemilihan Sumut III.
Dengan menjamurnya media sosial saat ini, Menurut Umri akan berdampak terhadap penggunaan media sosial, hampir segala sesuatu pasti mempunyai dampaknya masing-masing, sama halnya dengan penggunaan media sosial. Dampak akan muncul tergantung dari bagaimana individu atau kelompok menggunakan media sosial itu sendiri.
“Jangan mudah percaya informasi yang berseliweran di medsos, masyarakat harus cerdas menggunakan medsos untuk memilah mana berita hoax dan mana berita yang benar-benar dibutuhkan untuk merekatkan kita sebagai bangsa yang besar ini, jangan sebaliknya, hadirnya medsos malah untuk memecah belah kita,” tegas mantan Walikota Binjai ini.
Sementara Narasumber lainnya, Prof. Dr. Henri Subiakto, SH., MA menjelaskan bahwa saat ini, masyarakat dengan mudah percaya terhadap kabar yang ada di dunia maya tanpa didasari data yang akurat. Penyebaran hoax di Indonesia sudah amat memprihatinkan karena hampir semua platform media sosial sudah disusupi hoax secara masif. Hoax selalu menyebar di media sosial karena informasi di media sosial itu cepat, murah, dan mudah tanpa melalui konsep keredaksionalan.
“Di era kemajuan teknologi informasi, semua lapisan masyarakat bisa menjadi wartawan yang mampu memproduksi sendiri pesan dan komunikasi politiknya. Hoax sudah menjadi political game karena semua orang bisa memproduksi dan menyebarkannya secara massif. Akibatnya, emak-emak bisa ribut di medsos,” ujar Henri sebagai Staf Ahli Bidang Hukum Menteri Kominfo.