Calon Imam Katolik Jadi Guru Pondok Pesantren

Selasa, 23 Mei 2017 | 21:34 WIB
Share Tweet Share

Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia (YTMI) Emanuel Melki Laka Lena, bersama Frater Yanuarius Jemi Taful, SVD, dan Kepala Pondok Pesantren Walisanga, Rusman Umar

[ENDE] - Pondok Pesantren Walisanga di Jalan Ikan Duyung, Ende Selatan, Kelurahan Tetandara, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, memiliki beberapa tenaga pendidik dan pendamping. Dari deretan para pendidik tersebut, salah satu di antaranya adalah Frater Yanuarius Jemi Taful, SVD. Ini menarik, karena Yanuarius adalah calon Imam Katolik dari Ordo Societas Verbi Divini (SVD).

Cerita tentang calon Imam Katolik yang menjadi guru di Pondok Pesantren Walisanga ini sebagaimana dituturkan Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia (YTMI) Emanuel Melki Laka Lena, saat mencari tokoh teladan dalam Sayembara Ayo Bangun NTT. ”Pondok Pesantren Walisanga itu dihuni oleh para santri dengan pendidik dan pendamping yang tidak biasa. Di antara tenaga pendidik itu, terdapat juga satu orang calon Imam Katolik, Frater Yanuarius Jemi Taful, SVD, yang melakukan Tahun Orentasi Pastoral,” paparnya, di Ende, belum lama ini.

Laka Lena kemudian menceritakan, bahwa Pondok Pesantren Walisanga sudah sejak lama menjalin kerja sama dengan Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero. Kerja sama ini terutama terkait bantuan tenaga pendidik berupa Frater praktek yang berkarya selama dua tahun purna waktu di tempat itu.

"Pondok Pesantren ini selalu menjalin kerja sama yang baik dengan lembaga STFK Ledalero, untuk saling berbagi. Frater Yanuarius ini berada bersama para santri tanpa kehilangan identitasnya sebagai calon Imam Katolik. Demikian pun para santri, walaupun belajar dari calon Imam Katolik, mereka tetap menjadi seorang Islam tulen," tutur Laka Lena, mengutip penjelasan Kepala Pondok Pesantren Walisanga, Rusman Umar.

Potret ini pun diapresiasi khusus oleh Laka Lena. Bagi Laka Lena, apa yang ditunjukkan oleh Pondok Pesantren Walisanga ini, patut dicontoh daerah lainnya di Indonesia. “Inilah laboratorium kerukunan yang sesungguhnya di bumi Nusantara ini,” pungkas Laka Lena.

Editor: San Edison


Berita Terkait

Komentar