Demokrat Bali Masih Tunggu Arahan SBY
Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Bali, Wayan Adnyana. [foto: indonesiakoran.com/san edison]
[DENPASAR] Partai Demokrat menempatkan 8 wakilnya di DPRD Provinsi Bali, dari hasil perolehan suara pada Pemilu Legislatif 2014 lalu.
Partai Demokrat menempati posisi ketiga, di bawah Partai Golkar dengan 11 kursi dan PDIP yang meraih 24 kursi. Partai Demokrat hanya unggul 1 kursi dari Partai Gerindra yang menempati urutan keempat.
Dengan komposisi perolehan kursi ini, maka Partai Demokrat belum bisa mengusung sendiri pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilgub Bali 2018 mendatang.
Hanya PDIP dan Partai Golkar yang bisa mengusung sendiri, karena syarat untuk mengusung pasangan calon adalah minimal 11 kursi di Renon.
Dengan demikian, maka Partai Demokrat harus berkoalisi agar bisa mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Hanya saja soal koalisi, begitu juga dengan figur yang akan diusung pada Pilgub Bali 2018, partai berlambang mercy itu masih menunggu arahan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Tanggal 6 September besok Pak Ketua (Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali Made Mudarta, red) akan ke Bekasi untuk menghadiri Rapat Koordinasi dengan DPP Partai Demokrat," kata Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Bali Wayan Adnyana, di Denpasar, Selasa (5/9/2017).
Dalam Rapat Koordinasi tersebut, jelasnya, akan ada arahan SBY terkait Pilkada serentak 2018.
"Akan ada arahan soal Pilkada. Setelah itu baru bisa kita bicara soal koalisi maupun figur yang kita usung di Pilgub Bali," papar Adnyana, yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Bali.
Karena baru akan diarahkan, imbuhnya, maka sejauh ini Partai Demokrat memang belum membahas khusus apalagi memutuskan arah koalisi di Pilgub Bali. Demikian halnya soal figur-figur yang disiapkan untuk diusung, diakuinya belum ada pembahasan khusus.
"Karena kita belum bisa usung sendiri pasangan calon, maka yang paling utama nanti soal koalisi yang akan kita fokuskan. Kalau itu sudah beres, maka bicara figur tidak sulit," tegas Adnyana.
Ia menambahkan, masih ada cukup waktu untuk melakukan persiapan menghadapi Pilgub Bali 2018.
Apalagi sejauh ini, baik PDIP maupun Partai Golkar yang bisa mengusung sendiri pasangan calon, juga belum memutuskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan dijagokan.
"Masih ada waktu. Yang jelas komunikasi secara informal dengan partai politik lain, juga figur-figur, tetap kita lakukan. Tetapi seperti apa selanjutnya, kita tunggu arahan dari Jakarta," pungkas anggota Komisi III DPRD Provinsi Bali itu.