Jokowi: POLRI Jangan Gunakan Kekerasan Berlebihan

Senin, 10 Juli 2017 | 12:58 WIB
Share Tweet Share

Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri HUT Polri Ke-71

[JAKARTA] Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada seluruh jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk memperbaiki manajemen internal Polri. Diantaranya, Polri harus menekan budaya negatif seperti korupsi, penggunaan kekerasan yang berlebihan, dan arogansi kewenangan.

Instruksi Jokowi tersebut disampaikan dalam amanatnya pada Upacara Peringatan Ke-71 Hari Bhayangkara Tahun 2017, di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Senin (10/7) pagi.

Selain itu, Jokowi juga meminta Polri untuk memantapkan soliditas internal dan profesionalisme Polri guna mendukung terwujudnya Indonesia yang berdaulat, yang mandiri, dan yang berkepribadian.

Polri juga harus bisa memodernisasi diri dengan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan publik.

“Dengan demikian, Polri tetap dapat lincah bertindak dalam menghadapi perkembangan situasi yang meningkat secara cepat,” tutur Presiden.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menegaskan, dirinya tetap berkomitmen untuk mendukung terbentuknya Polri yang kuat, Polri yang andal, Polri yang profesional supaya tugas Polri untuk menjaga stabilitas Kamtibmas, menegakkan hukum dan sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat dapat dilaksanaan secara optimal.

Upacara Peringat ke-71 Hari Bhayangkara itu dihadiri oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Kalla, Presiden RI ke-V Megawati Soekarno Putri, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, para menteri kabinet kerja, para pimpinan lembaga negara, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Editor: L. Mbo


Berita Terkait

Komentar