Buat Gaduh, Jazuli Minta Jokowi Copot Ketua BPIP
pks
[JAKARTA, INDONESIAKORAN.COM]-- Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini meminta Presiden Joko Widodo memberhentikan atau mencopot Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Soalnya, komentar-komentar Ketua BPIP tersebut di media hanya membuat gaduh negeri ini. "Dia itu dibayar ratusan juta setiap bulan menggunakan uang rakyat. Dari pada membuat gaduh, kami minta Presiden Jokowi memberhentikan dia karena keberadaannya tidak ada gunanya," ungkap Jazuli.
Itu dikatakan Jazuli di depan lebih dari 600 anggota Fraksi PKS DPR RI, DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota dalam sambutannya pada pembukaan Kursus Singkat Ketahanan Nasional (KSKN) di Puri Agung Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Jumat (21/2) malam.
Tanpa menyebutkan nama Ketua BPIP tersebut, Jazuli mengatakan, yang bersangkutan tidak paham Panca Sila. Padahal, Panca Sila itu digali nilai-nilai agama dan budaya yang ada di Indonesia. "Negeri ini didirikan para tokoh bangsa dan ulama. Jadi, tidak bisa agama itu dipisahkan dari Panca Sila. Yang tidak beragama itu atheis dan kumunis, tempatnya bukan di Indonesia," kata politisi senior tersebut.
Seperti diberitakan, Yudian Wahyudi mengatakan agama musuh terbesar dari Panca Sila dan dinilai telah melanggar hukum. Selain itu juga dikatakan bahwa konstitusi itu di atas kitab suci. Pernyataan Yudian itu mendapat kritik tajam dari para tokoh bangsa termasuk wakil rakyat di Parlemen.
Belum reda kritik mengenai agama musuh Panca Sila dan konstitusi di atas kitab suci, Yudian kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial dengan mengusulkan Assalamualaikum diganti dengan salam Panca Sila. Menurut dia, Salam Panca Sila sudah mewakili lima agama yang ada di Indonesia. Akibat pernyataan-pernyataan kontroversial tersebut, Yudian yang sebelumnya Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta ini menuai banyak kecaman tidak hanya di media massa tetapi juga di facebook dan twitter.
Terkait dengan KSKN, Jazuli menyebutkan, kegiatan ini diselenggarakan untuk membekali anggota legislatif PKS tetang konsepsi ketahanan nasional (peluang, ancaman, tantangan) dan bagaimana bangsa Indonesia menjawab tantangan global. Bekal ini penting karena komitmen Fraksi PKS menjadi yang terdepan dalam bela negara dan menjaga NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
"Kursus singkat ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pemahaman tentang kebangsaan sekaligus mengokohkan komitmen, tanggung jawab kita, menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Panca Sila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945," kata Jazuli.
Dikatakan wakil rakyat dari Dapil Provinsi Banten ini, PKS ingin memimpin Indonesia Karenanya seluruh fitur kepemimpinan bangsa yang besar ini harus dikuasai. Atas dasar itu, KSKN ini diselenggarkan Fraksi PKS dengan mengangkat topik fundamental dan berbobot, menghadirkan para petinggi lembaga negara yang berperan penting dalam menjaga ketahanan nasional dan menjawab tantangan global.
Acara dibuka Presiden PKS Sohibul Iman, Orasi Kebangsaan oleh Wakil Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid. Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Aljufri akan menyampaikan arahan dan penguatan kebangsaan PKS di akhir acara.
"Fraksi PKS mengucapkan terima kasih kepada seluruh pembicara dan pimpinan lembaga negara yang mendukung penuh acara ini dari Panglima TNI, Kapolri, Mendagri, Gubernur Lemhanas, Kepala BIN, Kepala BNPT dan pembicara lain. PKS siap bersinergi dengan lembaga negara dalam rangka mengokohkan ketahanan nasional dan menjawab tantangan global," demikian Jazuli Juwaini. [A/3]