Corona Serang Italia, 7 Orang Tewas dan 272 Orang Terinfeksi

Selasa, 25 Februari 2020 | 21:39 WIB
Share Tweet Share

Ilustrasi

[ROMA, INDONESIAKORAN.COM] Jumlah kasus virus corona di wilayah Italia dilaporkan kembali bertambah, dengan sejauh ini mencapai 272 kasus. Sedikitnya tujuh pasien virus corona di Italia dilaporkan meninggal dunia.

Seperti dilansir CNN, Selasa (25/2/2020), laporan kantor media Departemen Perlindungan Sipil Italia melaporkan 40 kasus virus corona baru saja terdeteksi di wilayah Italia Utara sejak Senin (24/2) malam waktu setempat. Tambahan kasus ini menjadikan jumlah total kasus virus corona di Italia saat ini 272 kasus.

Dari jumlah tersebut, sekitar 206 kasus di antaranya ada di wilayah Lombardy, Italia Utara. Sekitar 38 kasus lainnya ada di Veneto, 21 kasus di Emilia-Romagna, tiga kasus di Piedmont dan satu kasus di Bolzano-Trentino. Semuanya merupakan wilayah Italia Utara.

Tiga kasus lainnya terkonfirmasi di wilayah ibu kota Roma.

Korban meninggal akibat virus corona juga dilaporkan bertambah menjadi tujuh orang. Enam orang meninggal dunia di Lombardy dan satu orang lainnya meninggal dunia di Veneto.

Laporan media setempat, The Local, menyebut satu pasien yang merupakan seorang pria berusia 62 tahun meninggal dunia di Lombardy pada Senin (24/2) malam waktu setempat.

Tiga pria lainnya, yang sama-sama berusia 80-an tahun, juga dikonfirmasi meninggal dunia di Lombardy pada Senin (24/2) waktu setempat. Dari tujuh korban meninggal itu, tiga orang di antaranya diketahui memiliki masalah kesehatan serius dan berusia di atas 75 tahun.

Otoritas Italia kini mengonfirmasi lebih banyak kasus virus corona dibandingkan negara-negara Eropa lainnya. Bertambahnya jumlah kasus virus corona di Italia ini disebut sebagian disebabkan oleh upaya pemeriksaan skala besar terhadap ribuan orang dalam beberapa hari terakhir.

Namun menurut Kepala Badan Perlindungan Sipil, Angelo Borelli, penyebaran virus corona kini mulai melambat. "Saya pikir jumlah yang tercatat di Italia dan di negara-negara lainnya telah berada di angka yang masuk akal," sebutnya, sembari menyebut data secara global tidak mengarah pada pandemi global.

Editor: Fadli


Berita Terkait

Komentar