Tantangan dan Prestasi Jokowi, Pemimpin Yang Merakyat
Jokowi, Pemimpin yang merakyat. [foto: istimewa]
Oleh: Silvester Detianus Gea*
Jokowi (Joko Widodo) adalah Presiden ke-7 Indonesia yang membawa perubahan signifikan bagi Bangsa Indonesia. Perubahan besar yang dibawa oleh Jokowi terbukti dalam berbagai bidang. Ia mempunyai semboyan: kerja, kerja, kerja. Semboyan tersebut direalisasikan melalui tindakan-tindakan nyata. Ia memulai dengan membangun infrastruktur di daerah-daerah terpencil, terabaikan, dan terlupakan. Ia mempunyai visi yang sangat luar biasa demi masa depan bangsa Indonesia. Ia tidak diragukan sebagai seorang pemimpin yang merakyat. Ia sosok pemimpin yang sungguh-sungguh turun ke tengah masyarakat. Ia memberikan cara pandang baru dalam memajukan Bangsa Indonesia.
Kerja, kerja, kerja adalah semboyan yang mencengangkan dan menggemparkan bagi banyak orang. Jokowi membuka mata banyak orang agar berjuang demi memajukan Bangsa Indonesia, yang tergolong sebagai negara berkembang. Ia mau menunjukkan bahwa Indonesia mampu bersaing dengan negara lain, dikancah internasional. Jokowi melaksanakan langkah-langkah awal dengan mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme yang melilit kehidupan bangsa, selama bertahun-tahun. Ia sekaligus memberikan teladan agar para pejabat tidak hanya berslogan, tetapi melakukan aksi nyata.
Memang selama bertahun-tahun ada banyak banyak pejabat yang berambisi untuk berkuasa demi kepentingan kelompok dan golongan, sehingga terjadi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Ia mengemban tugas yang cukup sulit untuk mengembalikan banyak pejabat kepada fitrahnya, yakni menjadi pelayan bagi rakyat.
Tantangan dan Prestasi Jokowi
Pihak yang kontra terhadap pemerintahan Jokowi, menyebarkan isu-isu untuk menjatuhkan popularitasnya, antara lain mengenai kenaikan BBM, dan perekonomian yang menurut mereka semakin merosot. Argumen-argumen tersebut disebarkan melalui media massa untuk meracuni pikiran masyarakat. Bahkan mereka menyebarkan isu-isu SARA. Mereka menuduh Jokowi sebagai antek asing dan PKI.
Isu-isu kurang bertanggung jawab tersebut menjadi konsumsi masyarakat yang melek teknologi. Akhirnya, banyak masyarakat yang percaya dengan berita-berita tersebut. Alhasil, banyak masyarakat yang ikut mengejek dan menyudutkan Jokowi. Namun, Jokowi tidak peduli terhadap tindakan-tindakan mereka. Ia terus menunjukkan prestasi yang gemilang, demi nusa dan bangsa.
Jokowi menorehkan banyak prestasi sejak menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Ia mampu mengantar Bangsa Indonesia bersaing dikancah Internasional. Indonesia semakin membaik dalam berbagai bidang.
Namun, pihak yang kontra terhadap kepemimpinan Jokowi menutup mata terhadap perubahan yang dibuatnya. Sudah seharusnya, masyarakat mendukung usaha Jokowi dalam upaya memajukan bangsa.
Jokowi memang bukan tipe orang yang puas diri dan haus akan pujian. Ia terus bekerja tanpa kenal lelah, untuk pemerataan pembangunan di berbagai tempat. Bahkan, ia tidak peduli pihak kontra, yang ingin menjatuhkannya. Ia terus melanjutkan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat. Saat ini masyarakat sudah mulai menikmati dampak dari kerja, di bawah pemerintahan Jokowi. Mereka telah mengalami pelayanan seorang pemimpin yang merakyat.
Banyak orang yang bertolak belakang dengan pemikiran Jokowi, mereka menganggap bahwa tindakan-tindakan yang ia lakukan merupakan suatu tindakan cari muka. Namun, kenyataannya sebelum kepemimpinan Jokowi, banyak pejabat yang membuat janji-janji kosong. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa Jokowi tak luput dari kekurangan pula. Ia memiliki kekurangan sesuatu yang wajar, tetapi yang perlu diperhatikan adalah kontribusi nyata yang kita lakukan untuk mendukungnya. Apabila ada masyarakat dan rekan kerja yang memiliki visi dan misi yang sama, tentu akan terwujudlah Indonesia yang adil.
Indonesia membutuhkan orang-orang yang memiliki visi dan misi seperti Jokowi. Indonesia membutuhkan pemimpin yang merakyat. Indonesia membutuhkan pemimpin-pemimpin yang amanah dan tulus menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat.
Tingkat Kepuasan Masyarakat
Pada bulan Januari 2015, ada 65, 1 persen masyarakat yang mengatakan puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Kalla, sedangkan masyarakat yang mengatakan tidak puas 34, 9 persen. Pada April 2015 terjadi penurunan, ada 53, 8 persen masyarakat yang mengatakan puas terhadap kinerja Jokowi-Kalla, sedangkan masyarakat yang tidak puas 46, 2 persen. Pada bulan Oktober 2015 ada peningkatan tingkat kepuasan masyarakat 54, 3 persen, sementara masyarakat yang mengatakan tidak puas 45, 7 persen. Sementara itu pada April 2016 terjadi kembali mengalami kenaikan tingkat kepuasaan masyarakat terhadapa kinerja Jokowi-Kalla. Ada 67, 4 persen yang mengatakan puas dan 32,6 persen. Pada Oktober 2016 kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Kalla menurun menjadi 65,9, Sedangkan yang tidak puas 34,1 persen. Pada April 2017, kembali lagi terjadi penurunan kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Kalla. Ada 61, 3 persen yang mengatakan puas, sementara ada 36,9 persen mengatakan tidak puas.
Menurut Peneliti Litbang Kompas Bambang Setiawan, penurunan tersebut akibat lanskap politik dan sosial yang berubah drastis selama satu tahun terakhir. Namun, penurunan ini, tidak signifikan melampaui persentase kepuasan pada awal pemerintahan.
Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2017/05/30/11321561/survei.kompas.kepuasan.terhadap.pemerintahan.jokowi-jk.menurun
⃰ Penulis adalah lulusan Sarjana tahun 2016, Universitas Katolik Atma Jaya-Jakarta, Fakultas Pendidikan dan Bahasa.