Di Emirat Arab, Masjid Ini Dinamai "Maria, Bunda Yesus"

Sabtu, 17 Juni 2017 | 07:06 WIB
Share Tweet Share

Masjid Mary Mother of Jesus. [foto: net]

[DENPASAR] Sebuah Masjid di Distrik Al Mushrif, Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirate Arab, semula bernama Masjid Sheikh Mohammad Bin Zayed.

Namun Masjid ini kemudian berganti nama menjadi Masjid Mary Mother of Jesus atau “Mariam, Umm Eisa” (Maria, Bunda Yesus). Perubahan nama tersebut sejak Rabu, 14 Juni 2017, bertepatan dengan hari ke-19 Ramadhan.

Seperti dilansir Arab News, Kamis (15/6/2017), pergantian nama masjid tersebut dilakukan atas perintah Putra Mahkota sekaligus Deputi Komandan Angkatan Militer Uni Emirat Arab, Sheikh Mohammad Bin Zayed Al-Nahyan.

Perintah tersebut, diyakini untuk menghormati warga Arab yang beragama Kristen.

“Masjid yang dibangun yang mulia Putra Mahkota itu nantinya akan menjadi simbolisasi harmonisnya kehidupan antarumat beragama di Emirate Arab,” kata Menteri Negara Urusan Toleransi Uni Emirat Arab, Sheikha Lubna Al-Qasimi, seperti dikutip dari Gulf News, Jumat (16/6/2017).

Ia menambahkan, ada tujuan mulia di balik pergantian nama tersebut, yakni untuk mengeratkan hubungan kemanusiaan antar-pemeluk agama. 

"Inisiatif tersebut memberi teladan yang mencerahkan, sekaligus mencerminkan keindahan toleransi, di mana antar-umat beragama hidup saling berdampingan di Uni Emirat Arab," kata Shaikha Lubna Al Qasim.

Sementara Mohammad Mattar Al Kaabi, Kepala Badan Urusan Islam dan Wakaf, juga menyambut baik inisiatif itu.

Ia mengatakan, sejak era kekuasaan Emir Zayed Bin Sultan Al Nahyan, toleransi terus terjaga. Para pemeluk keyakinan yang berbeda-beda pun hidup rukun dan damai.

"Ini didasarkan pada keadilan dan persaudaraan di antara semua orang yang tinggal di Uni Emirat Arab," ujar Mattar Al Kaabi.

Masjid Maria, Bunda Yesus hanya berjarak beberapa langkah dari Gereja Anglikan St Andrews.  

Pendeta senior gereja tersebut, Andrew Thompson menyambut baik upaya untuk memupuk toleransi tersebut. 

 "Kita merayakan persamaan yang ada di antara dua keyakinan," tutur Thompson.

"Maria, Bunda Yesus, adalah sosok suci, yang istimewa. Ia adalah simbol ketaatan pada Tuhan. 

Thompson berharap, kesepahaman antar-umat beragama di Uni Emirat Arab, khususnya Muslim dan Kristen kian meningkat. 

Di tengah konflik sektarian dan konflik di level regional, bahkan dunia, Uni Emirat Arab berupaya meningkatkan toleransi terhadap pemeluk agama lain.

"Kami merasa tergugah dan merasa diberkati menjadi bagian dari bangsa ini," kata Pendeta Senior Gereja Komunitas Evangelical, Jeramie Rinne.

Pemimpin Katolik, Uskup Paul Hinder, sekaligus kepala Vikariat Apostolik di Arabia Selatan, juga menyambut baik pergantian nama tersebut.

"Putra mahkota akan memberi kontribusi pada perdamaian dan saling pengertian, tidak hanya di negara ini, tapi juga di seluruh wilayah regional," ucapnya.

Editor: San Edison


Berita Terkait

Komentar