Semua Karena Kasih: Sambutan Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat
Mgr. Siprianus Hormat Uskup Keuskupan Ruteng (foto: dokpri)
Sambutan Mgr. Siprianus Hormat
Uskup Keuskupan Ruteng
(Dalam buku "Omnia in Caritate", Penerbit OBOR:2020)
[INDONESIAKORAN.COM] Suatu hal yang pasti di dalam hidup adalah waktu. Kita terlempar ke dalamnya dan melintasi zaman dalam waktu yang menyejarah. Setiap kisah yang terajut dan aneka peristiwa yang terlintas sepanjang perjalanan ini selalu membekas dalam waktu yang menjadi sejarah kita. Itulah yang saya alami sepanjang jalan hidup saya. Saya melewati waktu sebagai sebuah rahmat yang terberi dari Sang Pemilik waktu itu. Di dalam kasih-Nya saya membawa perjalanan saya hingga waktu menghantar saya pada titik ini. Suatu titik di mana saya harus menjawab ya atas panggilan Tuhan untuk menjadi Uskup.
Sepintas tampak begitu singkat. Membuat hati terasa sepi dan jantung berdegub begitu kencang hingga pikiran berkelana di ruang kosong mencari jawaban atas pertanyaan Bunda Gereja yang dititipkan ke mulut Nunsio Apostolik Mgr. Piero Pioppo sebelum menerima penunjukan Paus Fransiskus untuk menjadi Uskup Ruteng: Apakah Saudara bersedia?
Dalam heningnya suasana Kapel, pikiranku berkecamuk, hatiku tak menentu, dan inilah saat pergulatan paling puncak yang saya alami sepanjang perjalanan hidup saya. Tuhan tidak akan membiarkan anak-Nya seperti yatim piatu, saya membatin. Saat itu, saya merasakan Roh Kudus hadir dan menyelimuti saya hingga saya berani untuk menjawab: Karena Engkau yang minta, ya saya bersedia.
Sejak saya pertama kali menerima tahbisan sebagai imam, sejak saat itu saya menyerahkan seluruh hidup saya, bahkan kebebasan saya ke pangkuan Bunda Gereja. Itulah rahasia imamat yang saya terima. Jika saat ini saya ditunjuk menjadi Uskup Ruteng sekalipun, semuanya itu saya siap jalani sebagai konsekwensi imamat saya. Di atas semua itu, saya percaya dalam iman, bahwa semuanya ini hanya mungkin terjadi karena kasih Tuhan yang bekerja dalam sejarah hidup saya melalui banyak cara dan perantara. Inilah yang menginspirasi saya memilih moto Uskup Omnia in Caritate, semuanya dikerjakan di dalam Kasih.
Menyambut tahbisan saya sebagai uskup, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Panitia tahbisan yang bekerja keras mengusahakan yang terbaik bagi kelancaran perayaan mulia ini.
Teristimewa terkait penerbitan buku ini, ucapan terima kasih dan rasa hormat saya kepada para penulis dan editor yang telah berusaha mengelaborasi moto tahbisan saya dan kehadiran saya sendiri sebagai Putra Manggarai yang menjadi Uskup Ruteng. Menjadi Uskup di Keuskupan Ruteng, seorang Uskup siap untuk menjadi Gembala Tradisi Gereja Katolik universal sekaligus tradisi budaya lokal, sambil cerdas, cermat dan benar dalam menangkap tanda-tanda zaman. Semuanya itu hanya mungkin bisa dijalankan jika ada kasih yang menjadi dasar keutamaan dan kekuatan.
Sejarah yang diwarnai goresan kasih itulah yang mengiring langkah saya dan kita semua hingga sampai pada titik ini. Sekaligus kasih yang sama itulah yang menguatkan kita untuk terus melangkah menggapai hari esok yang lebih baik lagi. Mari berjalan bergandengan tangan bersama-sama di dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus Sang Gembali Agung yang mempersatukan kita dan tidak membiarkan kita tercerai berai. "Omnia in Caritate" - "Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih" (1Kor. 16:14).
Salam dan berkatku.
Mgr. Siprianus Hormat
Uskup Keuskupan Ruteng