Pemerintah Harus Selesaikan Konflik Berdarah di Yahukimo

Kamis, 14 September 2017 | 22:14 WIB
Share Tweet Share

Salah satu rumah yang hangus terbakar dalam perang antar suku di Yahukimo, Papua. [foto: istimewa]

[BOGOR] Ikatan Mahasiswa Papua (IMAPA) Bogor, mendesak pemerintah Kabupaten Yahukimo untuk segera menggambil langkah serius dalam menyudahi konflik berdarah yang melibatkan dua suku di daerah itu.

"Bupati dan DPRD harus segera turun ke lokasi kejadian untuk menginvestasi kasus tersebut. Pemerintah daerah jangan tinggal diam berpangku tangan lalu hitung bulan untuk simpan uang di ATM, sementara rakyat sangat membutuhkan pertolongan," kata Ketua IMAPA Bogor, Yunus Gobai, di Bogor, Kamis (14/9/2017).

Menurut dia, pemerintah harus segera menyelesaikan konflik tersebut, apalagi ini bukan kali pertama terjadi perang antar suku di Yahukimo.

"Jangan sampai konflik ini berlarut-larut dan korban terus berjatuhan," tegas Yunus Gobai.

Ia kemudian mengutip laporan Theo Hesegem, Ketua Jaringan Advokasi Penegakan Hukum dan HAM Pegunungan Tengah Papua, terkait perang antara suku besar Lokon - Husage versus suku besar Siep - Asso, yang kembali terjadi pada 9 September 2017 lalu.

Dalam peristiwa di daerah Luwuk dan Hunen, Distrik Mugi, Kabupaten Yahukimo, Papua itu suku Lokon-Husage menyerang Siep-Asso.

Dalam penyerangan tersebut, rumah-rumah milik suku Siep-Asso di 11 kampung dibakar. Bahkan rumah majelis dan rumah-rumah guru, hingga tiga kantor desa juga dibakar, masing-masing Kantor Desa Wim Asili, Kantor Desa Kawagalo dan Kantor Desa Hesimo.

Ada dua orang meninggal dunia akibat dari perang suku ini, masing-masing Obet Wopi dan Mukat Siep.

Adapun rumah-rumah di 11 kampung yang dihuni suku Siep - Asso yang dibakar, yakni Kampung Hunem (3 rumah), Kampung Amisagi (7 rumah), Kampung Hukimo (8 rumah), Kampung Wimasili (4 rumah), Kampung Herelowa (3 rumah), Kampung Parekama (5 rumah), Kampung Helemagaima (5 rumah), Kampung Sisiapoloba (5 rumah), Kampung Huguma (7 rumah), Kampung Puekama (4 rumah).

Editor: San Edison


Berita Terkait

Komentar