Ribuan Guru di Perbatasan Gelar Tur Wisata

Senin, 19 Juni 2017 | 21:06 WIB
Share Tweet Share

Guru peserta tur wisata saat foto bersama bupati dan wakil bupati Belu. [foto: agustinus bobe]

[ATAMBUA] Libur sekolah telah tiba. Umumnya, masa liburan sekolah ini dimanfaatkan oleh sekolah - sekolah untuk menggelar tur wisata yang melibatkan seluruh siswa dan para guru.

Hanya saja, cerita berbeda datang dari perbatasan RI-RDTL. Pasalnya, di kawasan tersebut justru bukan siswa-siswi sekolah yang dilibatkan untuk berwisata, tetapi para pendidiknya.

Tak tanggung-tanggung, ada sekitar 10.000 guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dilibatkan dalam tur wisata ini.

Adalah daerah wisata Fulan Fehen, di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu, menjadi lokasi yang dipilih untuk tur wisata para guru tersebut, Senin (19/6/2017).

"Kegiatan ini kami gelar untuk mengisi liburan para guru SD dan SMP di Belu," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belu, Marsianus Loe, SH, saat dikonfirmasi terkait tur wisata guru ini.

Selain untuk mengisi liburan, tur wisata ini juga digelar dalam rangka mengajak para guru untuk berperan dalam menjaga keaslian wisata di wilayah itu.

"Kita tidak boleh merusak situs budaya yang ditinggalkan leluhur kita. Kita sengaja mengajak seluruh guru, sehingga mereka bisa berperan dalam menjaga alam Fulan Fehan sebagai wisata di Kabupaten Belu ini tetap asli, apa adanya," jelasnya.

Loe juga mengimbau seluruh guru, agar setiap kali liburan bisa mendata situs budaya di wilayah masing-masing. Situs budaya tersebut selanjutnya didaftarkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belu, untuk ditata dan dilestarikan.

"Dengan demikian, para guru telah maju satu langkah untuk melestarikan budaya yang ada di Kabupaten Belu," tegas Loe.

Sementara seorang perserta tur wisata, Maria Olo, mengaku sangat puas dengan program ini. Guru SD Tini inipun kagum dengan keindahan Fulan Fehan.

"Saya merasa gembira ketika melihat pemandangan Fulan Fehan. Sangat bagus. Di sini tidak ada penduduk, jadi alamnya sejuk dan sepi. Yang ada hanya kawanan kuda di padang rumput. Pantas wisatawan mancanegara tiap bulan datang berkunjung," ujar Maria Olo.

Reporter: Agustinus Bobe
Editor: San Edison


Berita Terkait

Nusantara

SMP di Perbatasan RI-RDTL Lulus 100 Persen

Jumat, 02 Juni 2017
Nusantara

Di Perbatasan, Ada Kampung Jokowi

Senin, 12 Juni 2017

Komentar