Lima Arus Utama Merebut Kekuasaan di Manggarai Timur

Rabu, 17 Januari 2018 | 16:51 WIB
Share Tweet Share

Persawahan Dampek, Lamba Leda Utara, Manggarai Timur [Foto: Noven]

Oleh: Markus Makur, Pekerja Media, Kontributor The Jakarta Post dan Kompas.com

Komisi Pemilihan Umum Manggarai Timur, Flores, NTT sudah menyatakan bahwa lima pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur memenuhi syarat pendaftaran. Empat pasangan calon diusung oleh Partai Politik, sementara satu pasangan calon perseorangan (walaupun masih diverifikasi faktual lagi karena kekurangan bukti kartu tanda penduduk elektronik sebanyak 12 ribu lebih).

Setelah melalui proses yang panjang dan melelahkan untuk menyakinkan Partai Politik di tingkat Pusat, keempat pasangn calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur sudah memiliki Partai Politik pengusung bersama koalisinya. Dan melalui proses tahapan pertama di masa pendaftaran. Kini kelima pasangan ini melaksanakan pemeriksaan  kesehatan fisik dan narkotika di Kupang, Ibukota Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Begitu proses tahapan pertama di Komisi Pemilihan Umum Manggarai Timur, massa pendukung dan simpatisan mulai memperbincangkan figur-figur masing-masing untuk saling mempengaruhi sesama pendukung dan simpatisan. Bahkan, pengalaman berpolitik dan sepak terjang selama ini diperbincangkan mulai dari dalam rumah  masing-masing, emperan-emperan kios dan toko saat berkumpul, komunitas-komunitas kecil, kelompok arisan keluarga, di pasar-pasar bahkan diberbagai tempat. Intinya saat berkumpul pasti lejhong politik. Intinya dari pemilih pemula sampai pemilih yang sudah beberapa kali mengikuti pemilihan umum selalu memperbincangkan isu politik dan seni berpolitik. Membicarakan politik sangat menggairahkan warga di Manggarai Timur. Manusia pada dasarnya adalah makhluk politik dan berpolitik. Pesan-pesan politis disampaikan dengan berbagai strategi, baik menggunakan goet-goet lokal maupun dengan bahasa Indonesia.

Tak kalah dengan kaum akademisi, kaun cendikiawan lokal, pemodal lokal, juga politisi-politisi yang pernah duduk di lembaga legislatif selalu menganalisa dan mengadakan survi kecil-kecilan terhadap kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari pasangan calon tersebut. Intinya bahwa rakyatlah yang menentukan kemenangan. Siapa pasangan calon yang menarik perhatian dan mendapatkan simpati rakyat, maka terbuka lebar untuk kemenangannya.

Bahkan, opini-opini publik di media cetak dan online bahkan mendadak membuat website online di masa pesta demokrasi dikerjakan oleh-oleh tim-tim pasangan calon untuk mempengaruhi pikiran dan hati nurani rakyat. Yang lebih gencar adalah media sosial, seperti facebook dan youtube serta membuat group-group di media whatsapps dengan mengumpulkan sebanyak mungkin nomor kontak dari warganya. Media-media ini untuk saling mempengaruhinya.

Masing-masing warga di Manggarai Timur menganalisa serta terus memperbincangkan terhadap masing-masing pasangan calon demi sebuah kemenangan. Saling mempengaruhi dengan pendapat dan pikiran masing-masing warga selalu disampaikan secara politis.

 Lima Arus Utama

Berpolitik dan merebut kekuasaan tertinggi merupakan hak setiap warga. Saat ini untuk merebutan kekuasaan di suatu daerah melalui jalur Partai Politik dan perseorangan.

Kelima arus utama itu adalah dari kalangan jurnalis yang sudah lama berpengalaman di masing-masing medianya. Kedua, kalangan eksekutif, baik yang sudah mengalami kemenangan maupun yang belum. Ketiga, kalangan yudikatif. Keempat, kalangan lembaga swadaya masyarakat. Kelima, kalangan  legislator. Siapa yang berhak merebut kekuasaan di Manggarai Timur, semuanya berada di tangan rakyat Manggarai Timur.

Kelima pasangan calon yang merebut kekuasaan di Manggarai Timur melalui proses demokrasi diantaranya, Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur, Frans Sarong-Kasmir Don yang diusung Koalisi Partai Golkar dan Gerindra. Koalisi ini memiliki tujuh kursi di lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Manggarai Timur. Partai Golkar bersama Koalisinya sudah dua periode melahirkan pemimpin dan peletak dasar kepemimpinan di Manggarai Timur. Pasangan ini perpaduan antara kalangan jurnalis dan legislator. 

Mampukah koalisi Partai Politik ini melanjutkan kepemimpinan di Manggarai Timur untuk ketiga kalinya? Ataukah berestafe dengan koalisi Partai Politik lainnya. Kerja keras dan kerja cerdas dalam  menarik simpati rakyat diupayakan oleh Koalisi Partai politik ini. Semua penentuan ada  pada hari pencoblosan oleh rakyat Manggarai Timur. Koalisi Partai juga berkerja ekstra keras dengan segala kekuatan dan kemampuannya.  Koalisi Partai ini  mengusung kader terbaiknya serta bersedia maju untuk merebut kekuasaan.

Kedua, pasangan  Calon Bupai dan Wakil Bupati Manggarai Timur, Andreas Agas-Stef Jaghur yang diusung Koalisi Partai PAN, PKS dan PBB. Pasangan ini memenuhi syarat tujuh kursi di Lembaga perwakilan Rakyat Manggarai Timur. Andreas Agas merupakan wakil Bupati Manggarai Timur sekarang (incumbent Wakil Bupati Manggarai Timur dua periode), Andreas Agas dalam dua periode kepimpinan di Manggarai Timur bersama dengan Bupati Sekarang diusung oleh Partai Golkar dan koalisisnya waktu itu.

Jejak pengalaman politik dari pasangan ini adalah berlatarbelakang dari kaum birokrat murni. Sebelum terjun di dunia politik untuk merebut kekuasaan di Manggarai Timur, Pasangan Calon Bupati dari kandidat ini adalah kaum akademisi dari salah satu universitas di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Sementara Pasangan Calon Wakil Bupatinya benar-benar birokrat yang menapaki kariernya dari bawah. Mampukah pasangan ini meraih kekuasaan pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Manggarai Timur 2018.

Penentuan untuk merebut dan meraih kemenangan tergantung pilihan rakyat. Kerja tangkas dan kreatif dari pasangan ini bersama timnya harus mampu menarik simpati rakyat. Mesin koalisi partai harus bekerja keras dengan segala strategi untuk menarik hati rakyat. Pasangan ini juga mengusung kader Partai untuk Calon Bupatinya sementara Calon Wakilnya bukan kader partai.

Ketiga, pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur, Marselis Karong Sarimin-Paskalis Serajudin yang diusung PDI Perjuangan, Nasdem dan Demokrat. Pasangan calon memenuhi syarat di Komisi Pemilihan Umum Manggarai Timur. Koalisis partai ini memiliki sembilan kursi di Lembaga Perwakilan Rakyat Manggarai Timur. PDI Perjuangan dan Nasdem merupakan koalisi tingkat Nasional dan berhasil merebut kekuasaan tertinggi di Republik Indonesia. Khusus di Manggarai Timur, PDI Perjuangan bersama koalisinya pada Pilkada periode kedua belum meraih kekuassan tertinggi di Manggarai Timur. PDI Perjuangan pada Pilkada jilid II di Manggarai Timur mengusung kadernya. Kali ini mengusung non kader dengan pertimbangan-pertimbangan dari Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan untuk merebut kekuasaan tertinggi di Manggarai Timur. Saat Pilkada Jilid II, PDI Perjuangan bersama koalisi bersaing keras dengan Golkar bersama koalisinya. Dan mendapatkan kepercayaan rakyat Manggarai Timur dengan menentukan pilihan kepada pasangan yang diusung Partai Golkar bersama koalisinya.

Pasangan calon Bupati Manggarai Timur yang diusung koalisi partai ini berlatarbelakang penegak hukum (dari kalangan kepolisian Republik Indonesia) dan Calon Wakil Bupatinya berlatarbelakang birokrat murni. Dua pasangan ini adalah  non kader partai politik.

Mampukah koalisi pasangan ini yang memiliki kursi terbanyak meraih kekuasaan tertinggi di Manggarai Timur. Semua ditentukan oleh pilihan hati nurani rakyat Manggarai Timur. Kerja unik dan inovasi dari tim koalisi dari pasangan ini harus mampu menarik simpati rakyat. Kemena ngan untuk merebut kursi kekuasaan di Manggarai Timur  ditentukan oleh pilihan rakyat. Karakteristik pemilih di Manggarai Timur sangat unik dan berbeda dengan daerah lainnya. Pasangan ini perpaduaan antara latar belakang Yudikatif dan eksekutif. Siapa yang  terbaik untuk memimpin Manggarai Timur, semua penentuannya ada pada hati nurani rakyat.

Keempat, Pasangan Calon Bupati dan wakil Bupati Manggarai Timur, Tarsisius Sjukur-Yoseph Biron Aur. Pasangan ini diusung koalisi Partai PKB, Hanura dan PKPI. Koalisi Partai ini memiliki enam kursi di Lembaga Perwakilan Rakyat Manggarai Timur. Pasangan ini perpaduan  latarbelakang pekerja Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Legislator Manggarai Timur untuk calon Bupatinya sementara Calon wakil Bupatinya berlatarbelakang birokrasi murni yang sudah pensiun.

Selain itu, Calon Bupati dari Koalisi ini pernah maju pada pertarungan Pilkada Jilid II Manggarai Timur beberapa waktu lalu dengan mengambil posisi Calon Wakil Bupatinya. Namun, niat baik dan kerja kerasnya belum membuah hasil yang gemilang. Sementara calon Wakilnya sudah beberapa kali ikut bertarung di Pilkada Manggarai Timur mulai Pilkada jilid I, dan II dengan mengambil posisi sebagai Calon Bupatinya. Tetapi, upaya keras serta perjuangannya untuk meraih kursi kekuasaan belum berpihak kepadanya. Apakah pilkada jilid III Manggarai Timur mampu diraih oleh pasangan ini? 

Semua penentuan ada pada kepercayaan rakyat Manggarai Timur. Pasangan calon ini harus berani menyakinkan  rakyat Manggarai Timur untuk menentukan pilihannya.

Kelima, Pasangan perseorangan, Bonifasius Uha-Frans Anggal. Pasangan ini perpaduan legislator di Manggarai Timur dengan jurnalis. Calon Bupati dari pasangan perseorang ini sudah tiga kali mendapatkan kepercayaan rakyat dari basisnya untuk menduduki kursi  di lembaga perwakilan rakyat. Sementara Calon wkailnya, pernah menduduki posisi tertinggi di medianya di Pulau Flores, NTT.

Semua penentuan ada pada kekuasaan tertinggi di tangan rakyat Manggarai Timur. Pasangan perseorangan ini harus memenuhi syarat calon perseorangan dengan 17 ribu lebih surat dukungan Kartu Tanda Penduduk elektronik dari rakyat Manggarai Timur. Pasangan ini sudah melewati proses tahapan pertama dan memenuhi syarat pencalonan, tetapi tetap pasangan ini harus berjuang untuk memenuhi syarat yang masih kurang sebanyak 12 ribu lebih. Masih ada verifikasi faktual lainnya bagi pasangan perseorangan ini.

Penulis mengamati bahwa apabila pasangan perseorangan lolos dan memenuhi semua syarat yang diatur Komisi Pemilihan Umum maka pertarungan Pilkada Manggarai Timur akan semakin baik dalam pesta demokrasi. Apakah Pilkada Jilid II untuk menentukan pemimpin mereka diraih oleh pasangan perseorangan ataukah pasangan yang diusung Partai Politik. 

Vox Populi Vox Dei, Suara rakyat adalah Suara Tuhan. Barangkali bisa dibalik Vox Dei Vox Populi, suara Tuhan adalah  suara rakyat. Merebut kekuasaan politis di Manggarai Timur ditentukan suara rakyat yang memberikan  haknya saat hari pencoblosan di tempat pemungutan suara pada 27 Juni 2018.

Siapa dari lima pasangan calon meraih suara rakyat Manggarai Timur serta memimpin Manggarai Timur lima tahunan. Itulah pemimpin kita bersama. 

Editor: Elnoy


Berita Terkait

Komentar