[MANILA] Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) melalui Komite Kerangka Referensi Kualifikasi (AQRF) menggelar pertemuan dan workshop yang membahas potensi mobilitas sumber daya manusia (SDM),  tenaga kerja dan pelajar, lintas kawasan. Pertemuan tersebut digelar di Manila, Filipina, 12-13 Juli 2017. 

Leonor Briones dari Kementerian Pendidikan Filipina dalam sambutannya menjelaskan, ASEAN perlu menerapkan kerangka acuan kualifikasi baik pada level pendidikan maupun ketenagakerjaan. Diharapkan, dengan hadirnya acuan kualifikasi yang diakui bersama, mobilitas tenaga kerja dan pelajar di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan dipermudah.

"Pertemuan tentang AQRF ini sangat relevan, berguna, dan tepat waktu bagi seluruh negara anggota ASEAN untuk bekerjasama mengintegrasikan standar kualifikasi baku guna memastikan seluruh anggota bisa berdiri sejajar," terang Briones.

Sementara itu, Ketua Komite AQRF Julaihi Bin Mohamad menekankan, mobilitas tenaga kerja dan peserta didik dapat berjalan lancar jika ada standar acuan yang diakui bersama oleh seluruh negara ASEAN. Referensi standar mutu harus dimulai dari acuan kualifikasi nasional yang ditetapkan oleh masing-masing negara.

"AQRF didukung oleh serangkaian prinsip jaminan mutu yang diakui bersama," kata Julaihi. 

Pertemuan ini dihadiri oleh 43 perwakilan dari negara anggota ASEAN plus Australia dan Selandia Baru. Delegasi yang hadir berasal dari dunia pendidikan, ketenagakerjaan, dan beberapa sektor ekonomi lainnya.